Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

Apa Arti Sebuah Kemerdekaan Jika Masih Ada Sekolah Terisolir Muridnya Segelintir.

Lubuklinggau, Center-Post.Com-

– Sudah 78 tahun kita mengalami kemerdekaan dari penjajahan kolonial belanda yang menguasai indoneaia selama tiga setengah abad, mungkin dalam slogan kita sudah merdeka, tapi kenyataannya masih ada d beberapa daerah yang masih merasakan kemerdekaan semu, ada di yang diwilayah perkotaan tapi belum layak diucapkan wilayah perkotaan.

Senin, 28/08/2023, Media Center-Post.Com, melakukan investigasi ke lokasi SDN 73 Lubuk Binjai, sangat terasa jalan menuju lokasi masih perlu perhatian khusus karena jallan tersebut sangat memprihatinkan, selain jalannya yang belum pernah dilakukan pembangunan atau perbaikan, juga harus melewati hutan.

Tiba di lokasi SDN 73 Lubuklinggau pada pukul 08.40.wb awak Media berjumpa dengan salah satu guru yang bernama Ismail, Ismail menjelaskan kepala sekolah kami adalah YENNY FITRIANI, S.Pd.I tapi saat ini belum datang karena ada kegiatan ke kantor Dinas Pendidikan Kota Lubuklinggau. Ujar Ismail.

Hal senada juga disampaikan oleh Mulyono guru yang paling lama bertugas di SD Negeri 73 Lubuk Binjai.
Namun Mulyono menambahkan
Kalau guru-guru disini biasanya datang tepat waktu, semua berawal dari kondisi jalan yang menuju ke lokasi sekolah ini, bapak tadi kan kesini, lihat sendiri jalannya bagaimana, cukup Exstrim kan?, jadi para gyru takut kalau sampai terjadi apa-apa.

Lanjut Mulyono, sebenarnya saya sudah pernah di pangil pihak Kelurahan Lubuk Binjai untuk menghadiri rapat (musrenbang) Kelurahan terkait tentang pengajuan permohonan bantuan untuk memperbaiki jalan menuju kesekolah ini.

“Bahkan pada Tahun yang lalu pernah pihak Dinas Pendidikan Kota Lubuklinggau berkunjung kesini dan melihat langsung kondisi jalan SDN 73 ini dengan mengendarai kendaraan roda empat”.

Masih menurut Mulyono, sebenarnya jalan ini dibangun pada Tahun 2012 lalu, melalui PADAT KARYA, tapi jalan hanya di gusur di bentuk badan jalan atau bahu jalan saja, hanya di beri batu dan di lindas dengan alat berat, sampai sekarang ini jalan menuju ke Sekolahan SDN 73 ya seperti inilah. jelas Mulyono.

– Sekolah adalah tempat menempah cikal bakal intlektual calon pemimpin bangsa, tentunya untuk bisa mewujud semua itu pemerintah harus menyiapkan semua sarana dan prasarana yang dibutuhkan agar sistim pembelajaran disuatu sekolah tersebut bisa terlaksana dengan efektif, semua sarana untuk para siswa belajar yang jauh lebih penting lagi adalah akses jalan menuju ke lokasi sekolah tersebut.

Tak terkecuali juga SD Negeri 73 di Kelurahan Lubuk Binjai Kecamatan Lubuklinggau Selatan 1 Kota Lubuklinggau Provinsi Sumatera Selatan, yang hanya memiliki siswa sebanyak 17 orang, terdiri dari: kelas 1= 3 orang, kelas 2= 1 orang, kelas 3= 8 orang, kelas 4=1 orang, kelas 5=2 orang dan kelas 6= 2 orang,
total = 17 orang, sementara dengan kondisi jalan yang sangat memprihatinkan ini, para pahlawan tanpa jasa ini yang dengan semangat patriotisme pantang menyerah demi tugas dan janji serta supah setia kepada NKRI tercinta, walau harus menempuh jalan yang dalam setiap saat dapat merenggut keselamatannya, mungkin ini bahagian dari kata perjuangan kemerdekaan, kalu zaman penjajahan harus berjuang dengan mempertaruhkan nyawa berhadapan dengan para penjajah, tapi kalau sekarang berjuang dengan cara melakukan tugas dengan penuh harap balas kasihan dari penguasa.

Dinas Pendidikan Kota Lubuklinggau, Muhammad Asrof. ST.MM Pejabat Pungsional Perencanaan Ahli Muda menjelaskan bahwa jalan menuju SDN 73 yang berlokasi di Kelurahan Lubuk Binjai itu bukan urusan pihak Dinas Pendidikan, yang memiliki kewenangan adalah pihak Dinas PU Kota Lubuklinggau, keterkaitan dengan Dinas Pendidikan mengenai sekolah bukan jalan.

Asrof, “Kami dari pihak Dinas Pendidikan Kota Lubuklinggau setiap kali ada pertemuan rapat di dinas berulang kali mengusulkan kepada pihak Pemkot agar bisa menyediakan anggaran untuk perbaikan jalan menuju SDN 73 yang berada di kelurahan Lubuk Binjai, namun sampai sa’at ini belum juga terealisasi” ujar Asrof ( Syaipul BE/Red)

Share:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You cannot copy content of this page