Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

Sekolah Banyak Rusak BOS SMPN H Wukirsari Dipertanyakan

CENTER,POST.COM -MUSI RAWAS – Pengelolaan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) SMPN Wukirsari menjadi sorotan tajam dan menimbulkan pertanyaan, hal ini disebabkan kondisi bangunan Sekolah yang mengkhawatirkan serta menimbulkan dugaan belum terserapnya penggunaan dana BOS secara maksinal, tak ayal kondisi ini sangat rentan untuk dijadikan dugaan Korupsi oleh oknum tak bertanggung jawab Kamis, (31/08/2023).

 

Ketika mengunjungi SMPN Wukirsari ini awak media disambut dengan kondisi bangunan Sekolah yang tidak terawat, mulai dari cat yang pudar, plafond berlubang, jendela bertambalkan kayu, dinding gedung Sekolah rusak, lantai berlubang hingga Meubulair yang rusak parah.

Kondisi seperti ini sangat mengganggu kenyamanan awak media yang baru saja melihatnya, bisa dibandingkan bagaimana terganggunya para siswa yang setiap hari menunutut ilmu ditempat ini disertai dengan rasa ketidaknyamanan yang ada.

 

Kondisi memprihatinkan ini menjadi bukti jelas mengenai pengelolaan dana BOS yang tidak optimal, lalu kemana uang Negara tersebut digunakan, yang tadinya anggaran tersebut dapat digunakan untuk perbaikan dan pemeliharaan fasilitas Sekolah.

 

Menyikapi hal tersebut, Ketua Umum Lembaga Swadaya Masyarakat Peduli Pembangunan Daerah (LSM-PPD) Herdianto, Merasa prihatin atas kondisi sekolah tersebut, Dirinya berharap kepada pihak berwenang agar segera melakukan investigasi mendalam terhadap pengelolaan Dana BOS di SMPN H Wukirsari

Menurutnya, tindakan tegas harus diambil untuk mencegah potensi korupsi dan memastikan bahwa dana yang dialokasikan untuk pendidikan benar-benar bermanfaat bagi seluruh komunitas sekolah.

 

“Temuan ini akan kami pelajari, setelah itu, Kita berharap pihak terkait dapat melakukan pemeriksaan nantinya”. tegasnya.

 

Sementara itu, Kepala SMP Negeri Wukirsari, Mirza Serawaidi, saat hendak diwawancarai terkait pengelolaan dana BOS dirinya tidak berada ditempat, “Kepseknya sudah pulang Pak”. ungkap salah satu guru setempat.

(Yuyung Anggara)

Share:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You cannot copy content of this page