Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

Pasca Banjir Bandang Warga Desa Batu Gajah Gotong Royong Membangun Jembatan Gantung Baru

Laporan Jurnalis: Wancik

Editor: Redaksi

Muratara,center-post.com.
– Adat istiadat kearipan lokal warisan nenek moyang zaman dahulu kala, masih melekat di jiwa masyarakat Batu Gajah, salah satunya gotong royong.

Dapat terbukti saat ini aksi gotong-royong kembali diperlihatkan oleh warga Desa Batu Gajah, Kabupaten Musirawas Utara Provinsi Sumatera Selatan, pasca banjir bandang warga langsung bergotong royong membangun jembatan gantung darurat sepanjang 130 meter dengan lebar 120 cm,

Mahbub Sahil menjelaskan, jembatan gantung darurat ini dikerjakan murni hasil swadaya masyarakat desa Batu Gajah secara gotong royong, dalam rangka membuka akses jalan yang menghubungkan dua desa yakni Desa Batu Gajah dengan Batu Gajah Baru yang baru-baru ini lumpuh total oleh banjir bandang.

Bahkan yang lebih memprihatinkan lagi ujar Kades, anak-anak sekolah setiap hanya harus menggunakan perahu ojek
“Ini artinya mereka harus mengeluarkan uang setiap harinya minimal 10 ribu rupiah, sementara dampak dari banjir bandang ini kondisi perekonomian orang tua sangat memprihatinkan, semua aktivitas mati total roda perekonomian pun jadi lumpuh yang akhirnya perekonomian keluarga makin mengalami kesulitan,” Jelas Kades.

Lanjut Kades, masyarakat Batu Gajah banyak yang bekerja di Perusahaan Perkebunan Sawit PT. Dendi Marker, dengan upah gaji yang pas-pasan serta mengalami kondisi saat ini, sangat jelas mereka mengalami kesulitan ekonomi.

“Tapi walaupun demikian warga yang sudah ditanamkan sifat kegotong Royongan dari para leluhur ini, masih tetap.berupaya untuk melakukan pembangunan jembatan gantung ini walau sifatnya darurat dengan cara swadaya atau gotong royong masyarakat guna untuk mempermudah warga desa agar bisa beraktifitas dalam kesehariannya” Kata Kades Batu Gajah saat dihubungi lewat WhatsApp nya,Jumat (26/1/2024).

Mahbub Sahil, dalam pelaksanaan bangunan jembatan gantung darurat ini semua menggunakan bahan seadanya seperti kayu yang diambil masyarakat secara gotong-royong dari hutan, sedangkan peralatan lain nya seperti papan dan paku itu bantuan dari pribadi kades, kedepannya kades berharap pada pemerintah dan pihak terkait, agar kiranya dapat segera memberikan bantuan untuk pembangunan jembatan gantung yang permanen seperti semula, sehingga aktivitas masyarakat kembali berjalan seperti biasanya.

“Masih menurut Kades, kalau jembatan gantung sudah ada, aktivitas masyarakat tidak terhambat lagi, roda perekonomi masyarakat juga akan kembali norm.”pungkasnya. (*)

Share:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You cannot copy content of this page